Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan agar komposisi direksi di perusahaan BUMN sebanyak 15 persen dijabat oleh perempuan, sebagai bagian dari transformasi yang ingin dilakukan di Kementerian BUMN.
Selain itu, Erick juga ingin agar direksi yang menjabat perusahaan BUMN berusia di bawah 40 tahun, setidaknya sebanyak 5 persen.
“Saya ingin ada perubahan di BUMN. Kemarin saya sudah bicara terbuka, saya ingin komposisi direksi BUMN itu ada 15 persen perwakilan dari perempuan,” kata Erick dalam acara bertajuk “Berteman PNM” secara virtual di Jakarta, Sabtu.
Dalam acara tersebut, Erick mengapresiasi terhadap kinerja Account Officer (AO) Permodalan Nasional Madani (PNM) yang turut menyukseskan program Mekaar kepada setiap keluarga yang akan diberikan bantuan modal, terutama pada masa sulit pandemi COVID-19 ini.
AO yang umumnya berasar dari generasi muda tersebut dinilai Erick, memiiki kepedulian dan empati yang besar. Mereka bahkan turun langsung ke lapangan untuk membantu pelaku UMKM, yang kebanyakan berasal dari kalangan rumah tangga.
“Kalian contoh konkret luar biasa untuk para pimpinan BUMN. Banyak pimpinan BUMN hanya duduk di meja. Oleh karena itu, kita sebagai pemimpin tidak hanya mengarahkan, tapi melihat apa yang terjadi,” kata Erick dilansir antara.
Erick juga meminta agar dana program Tanggung Jawab Sosial (CSR) PNM dapat dialokasikan lebih banyak untuk biaya pendidikan, agar para AO dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Arif Mulyadi menyampaikan bahwa saat ini 98 persen AO PNM merupakan generasi millenial.
“Teman-teman AO memang 99 persen perempuan, dan 98 persen milenial karena usia mereka di bawah 25 tahun. Jadi memang mereka milenilal. Kami coba siapkan akomodir minat dan kesukaan milenial,” kata Arif.
Ada pun jumlah nasabah program Mekaar per November 2020, tercatat mencapai 7,58 juta atau naik 29,6 persen (year on year/yoy) dari November 2019 di 5,85 juta. Pada awal Desember 2020, jumlahnya telah naik lagi ke angka 7,73 juta nasabah.