Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh BUMN agar memiliki empati terhadap apa yang sedang dialami masyarakat, antara lain tantangan dan kesulitan di masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Saya ingin menantang untuk seluruh BUMN harus punya empati ini,” kata Erick Thohir pada acara Berteman PNM atau Bersama Erick Thohir Temu AO (account officer) Nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) secara daring, Sabtu (16/1/2020).
Empati yang dimaksud Erick adalah kepedulian kepada persoalan yang dihadapi masyarakat.
Sebelumnya, Erick menyapa para AO nasabah Permodalan Nasional Madani. Ia mengapresiasi dan mengaku bangga kepada perjuangan para AO sebagai generasi muda yang langsung turun di garis terdepan, membantu terutama ibu-ibu yang saat pandemi Covid-19 ini dalam kesulitan.
“Saya terharu ada dua generasi milenial di Indonesia. Ada milenial perkotaan dan ada milenial yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Keduanya memiliki pola pikir berbeda tapi ada kesamaannya yakni peduli pada perubahan yang terjadi, peduli pada masyarakatnya,” kata Erick.
Para AO yang peduli pada perosoalan masyarakat ini, kata Erick, menjadi contoh yang luar biasa bagi para pemimpin BUMN.
Erick pun meminta para pemimpin perusahaan pelat merah agar tak hanya mampu memberikan pengarahan pada para bawahannya, namun juga turun ke bawah untuk melihat langsung realitas di lapangan.
Erick mengkritisi masih adanya pejabat BUMN yang selama ini hanya bekerja di belakang meja semata.
“Banyak pimpinan BUMN yang hanya duduk di meja. Ini yang saya challenge, dan itu yang dicontohkan oleh Presiden Jokowi, bahwa kita sebagai pemimpin tak hanya mengarahkan saja, tapi juga mengetahui real story atau kejadian di bawah,” ujar Erick.
Pada kesempatan tersebut Menteri BUMN mendengar langsung kisah para AO nasabah PNM yang selalu turun ke lapangan bertemu para nasabah dan calon nasabah.
Erick juga menceritakan visi misi perubahan yang ia usung di kementerian BUMN. Salah satunya adalah keinginan agar komposisi direksi di perusahaan pelat merah minimal 15% bisa harus berasal dari kalangan perempuan.
Ia juga menginginkan agar setidaknya minimal 5% dari direksi berasal dari kalangan usia di bawah 40 tahun. “Kemarin saya sudah bicara terbuka, saya ingin komposisi direksi BUMN itu ada 15% perwakilan dari perempuan. Saya juga mau usia direksi di bawah 40 tahun, paling tidak 5%,” kata Erick.