Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengaku pernah merasakan getirnya kehidupan di masa mudanya dulu. Ia bercerita bagaimana pengalamannya ketika masa-masa sekolahnya sangat jauh dibandingkan saat ini.

Hal ini ia ceritakan kala berbincang pengalaman bersama account officer (AO) dan nasabah dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Beberapa nasabah mengungkapkan bagaimana dirinya juga membantu suami untuk mendapat pengahasilan tambahan.

“Kadang-kadang banyak ibu-ibu juga membantu untuk mendapat nafkah baru, buat saya bukan sesuatu yang aneh. Ibu saya sendiri sama, Ibu saya pernah jualan baju karena bapak saya bukan orang mampu,” katanya Sabtu (16/1/21).

“Bapak saya dari Gunung Sugih (Lampung) umur 10-11 tahun merantau ke Tanjung Karang, salah satunya ingin dapat pendidikan lebih bagus sehingga ke depan dapat kerjaan lebih bagus, itu almarhum bapak saya. Dalam perjalanannya ketika bapak saya bekerja, ibu saya berjualan, jadi saya sangat merasakan,” lanjutnya.

Cerita itu ia lontarkan demi menyemangati para AO dan nasabah yang hadir secara virtual. Jauh sebelum mencapai titik saat ini, Erick Thohir dulu juga melalui proses yang tidak mudah.

“Saya pernah ikut nungguin ibu saya jualan, tapi kondisinya beda dengan di daerah. Ini jualannya di Pasar Tebet jualan baju, saya pernah ikut sama ibu saya awal-awal sekolah,” kata Erick Thohir ketika berbincang pengalaman dengan acount officer (AO) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Sabtu, (16/1).

Adapun Ibu Erick Thohir bernama Edna Thohir sedangkan ayahnya Teddy Thohir pernah menjabat sebagai direksi di Astra.

By |2022-06-04T05:25:36+00:00June 4, 2022|Publikasi|0 Comments
Go to Top